MUHAMMAD SUHAILY BLOG

Selasa, 09 Desember 2014

KARYA TULIS ILMIAH



KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Rab semesta alam atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini  dengan judul “ Metode Ilmiah” tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasul Allah Muhammad SAW yang telah membawa kita dari kegelapan kepada cahaya Rabbi, semoga tercurahkan juga kepada keluarga Beliau, sahabat dan somoga safa’at dapat kita terima di akhirat kelak. Amin.
Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dosen dan teman-teman satu team yang  telah mendukung penyelesaian makalah sebagai tugas kuliah. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyajian ini jauh dari tingkat kesempurnaan, maka dari itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini.


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A.Latar Belakang......................................................................................... 1
B.Rumusan Masalah.................................................................................... 2
C.Tujuan Penulisan...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 3
A.Pengertian Metode Ilmiah....................................................................... 3
B.Kriteria Metode Ilmiah............................................................................ 3
C.Metode-Metode Untuk Memperoleh Data.............................................. 5
D.Langkah-Langkah Ilmiah......................................................................... 6
BAB III PENUTUP.................................................................................... 9
A.Kesimpulan.............................................................................................. 9
B.Saran........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 10



BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Manusia diciptakan dengan di berikan anugrah berupa akal pikiran yang tidak dimilki oleh makhluk lain.Dengan anugrah tersebut manusia bisa memperoleh pengetahuan.Pengetahuan yang dimiliki seseorang berbeda-beda tergantung dari informasi yang mereka peroleh.
Sementara itu,ilmu pengetahuan adalah Pengetahuan yang di peroleh melalui proses tertentu yang dinamakan dengan metode keilmuan.Suatu pengetahuan dapat dikembangkan menjadi sebuah ilmu pengetahuan apabila memenuhi kriteria seperti: Obyek kajian,Metode dan manfaat.Suatu ilmu pengetahuan harus memiliki metode atau pendekatan yang jelas dan harus bisa di pertanggung jawabkan ke ilmiahannya.
Dalam kesempatan ini,Kelompok kami akan mencoba memaparkan lebih eksplisit mengenai Metode Ilmiah meliputi pengertiannya,syarat-syarat ilmiah dan hal-hal lain yang menyangkut masalah metode ilmiah ini,karena pengetahuan mengenai metode ilmiah ini sangat penting untuk menunjang kegiatan akademisi kita untuk mengembangkan pengetahuan yang kita milki sehingga mampu menciptakan sebuah ilmu baru yang bermanfaat bagi semua orang.

B.Rumusan Masalah
Berdasarkan Uraian latar belakang diatas maka dapat kita tarik rumusan masalah yaitu sebagai berikut :
1.      Apa Pengertian Metode Ilmiah ?
2.      Bagaimana Kriteria Metode Ilmiah ?
3.      Bagaimana Metode-Metode dalam Memperoleh Data ?
4.      Bagaimana Langkah-Langkah Metode Ilmiah ?
C.Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1.      Mengetahui Pengertian Metode Ilmiah.
2.      Mengetahui Kriteria Metode Ilmiah.
3.      Mengetahui Metode Dalam Memperoleh Data.
4.      Mengetahui Langkah-Langkah Metode Ilmiah.

BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Metode Ilmiah.
Dalam membuat suatu ilmu pengetahuan,kita dituntut untuk mengikuti metode-metode yang telah disepakati oleh kaum akademis yang disebut dengan metode ilmiah atau metode keilmuan.
Metode Ilmiah adalah suatu proses keilmuan untuk memperoleh ilmu pengetahuan secara sistematis dan dapat di buktikan keilmiahannya atau dengan kata lain metode ilmiah adalah suatu proses atau cara keilmuan dalam melakukan proses ilmiah (science project) untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fakta dengan menggabungkan dua  pendekatan yaitu  pendekatan rasionalis dan pendekatan empiris.
Para Ilmuwan melakukan suatu pengamatan dan membangun sebuah hipotesis (Pendekatan Rasionalis) dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut kemudian diuji dengan melakukan eksperimen (pendekatan empiris), Jika suatu hipotesis lulus uji maka hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
B.Kriteria Metode Ilmiah.
Suatu informasi atau pengetahuan bisa di kembangkan menjadi sebuah ilmu pengetahuan apabila memenuhi kriteria Ilmiah diantaranya sebagai berikut :
1)      Objektif
Kaitannya dengan hal ini condong pada sikap peneliti.Dalam mengkaji suatu objek,baik yang sifatnya ada maupun yang mungkin ada karena masih melakukan pengujian keberadaannya,yang di cari adalah suatu kebenaran yang hakiki artinya kebenaran yang di sampaikan adalah kebenaran yang memang terdapat pada obyek kajian tanpa ada tambahan yang bersifat subyektif dari si peneliti.
Data yang bersifat subyektif akan mempengaruhi akurasi dari data yang di peroleh karna bisa saja peneliti menambahkan sesuatu yang sifatnya egois atau kehendaknya sendiri.
2)      Sistematis.
Dalam proses mencari suatu pengetahuan dan dalam menjelaskan suatu objek,Ilmu pengetahuan harus menguraikan dari awal masalah sampai kesimpulan secara teratur dan berurutan serta logis sehingga membentuk suatu system yang berarti secara utuh,menyeluruh,terpadu dan mampu menjelaskan sebab akibat menyangkut masalah objeknya. Karena salah satu syarat ilmu adalah tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat.
3)      Logis
Dapat memberikan argumentasi ilmiah dan menarik suatu kesimpulan secara rasional yang dapat di pertanggung jawabkan keilmiahannya.
4)      Empiris
Artinya yaitu metode yang digunakan adalah metode ke lapangan,yaitu data yang di sampaikan berdasarkan hasil penelitian di lapangn.


5)      Methodis
Berasal dari bahasa yunani yaitu “Metodos” yang berarti cara atau yang jalan.Secara umum dapat diartikan sebagai suatu metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk kepada metode ilmiah.
Metode adalah upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Sehingga konsekuensinya adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran
C.Metode-metode dalam memperoleh data atau informasi.
Untuk memperoleh data yang akurat ada beberapa yang bisa digunakan.Metode yang paling lazim digunakan diantaranya sebagai berikut:
1.      Metode Angket.
Yaitu kita memperoleh data melalui orang atau responden dengan memberikan pertanyaan secara tertulis untuk di jawab.Pertanyaan yang diberikan bisa berupa pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka.
2.      Metode Wawancara.
Yaitu dengan mengajukan pertanyan secara lisan kepada narasumber.
3.      Metode Observasi.
Metode ini menggunakan pengamatan langsung atau pengindraan terhadap obyek yang ingin di teliti.
4.      Metode Dokumenter.
Metode ini memperoleh data dari dokumen yang telah tersedia.

5.      Metode Tes atau Ujian.
Metode ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan yang dimiliki oleh responden (Minat,bakat,sikap atau kemampuan).
D.Langkah-Langkah Metode Ilmiah.
Metode ilmiah di gunakan untuk memperoleh pengetahuan secara ilmiah,sehinngga untuk mendapatkan atau menemukan pengetahuan itu harus menggunakan langkah-langkah atau prosedur-prosedur tertentu.
Kerangka dasar atau langkah-langkah dari kegiatan ilmiah tersebut yaitu sebagai berikut :
a)      Menetukan Permasalahan dan Perumusan Masalah.
Pada tahap pertama ini kita harus menentukan masalah yang akan kita telaah serta ruang limgkup dan batasan-batasannya. Ruanglingkup dan batasan-batasannya harus jelas sehingga obyek kajiannya tidak meluas kemana-mana. Dalam hal penentuan masalah, banyak kita temukan masalah yang kita peroleh dari kehidupan sehari-hari,kemudian hal itu kita olah menggunakan akal pikiran kita secara rasional sehingga muncul rumusan yang memungknkan kita untuk melakukan analisis.
b)      Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Pembentukan hipotesis ini didasarkan pada permasalahan yang bersifat rasional yang disusun secara deduktiif berdasarkan premis-premis atau pengetahuan yang telah diketahui kebenarannya.
c)      Mengumpulkan Data.
Setelah kita membuat suatu hipotesis maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data terkait masalah yang menjadi obyek kajian kita,dalam hal ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan empiris atau terjun ke lapangan.
Pengumpulan data ini sangat penting karena erat kaitannya dengan pengujian hipotesis yang telah kita buat.konsekuensinya yaitu apakah hipotesis  yang kita buat akan kita terima atau ditolak tergantung dari data yang kita kumpulkan.
d)     Menguji Hipotesis.
Berdasarkan data yang kita peroleh maka kita harus menguji hipotesis yang kita buat apakah benar atau terbukti karena didukung oleh fakta-fakta lapangan yang kita peroleh atau sebaliknya yaitu hipotesis yang kia ajukan tidak sesuai dengan konsekuensi hipotesis.
Apa bila pengujian hipotesis yang kita lakukan berhasil atau kebenran dari hipotesis yang kita buat itu benar atau sesuai dengan fakta yang kita peroleh di lapangan,maka hipotesis tersebut dapat dikatakan sebagai suatu teori ilmiah dan merupakan pengetahuan baru.
e)      Merumuskan Kesimpulan.
Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan masalah yang diajukannya.
f)       Membuat Laporan
Langkah terahir dari kegiatan Ilmiah yaitu melakukan atau membuat laporan dari hasil penelitian yang kita lakukan.dalam hal membuat laporan hasil penelitian juga memiliki aturan tersendiri yang nanitnya di sebut dengann laporan atau karya tulis ilmiah.


BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan.
Berdasarkan uraian mengenai metode ilmiah diatas,maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa Ilm pengetahuan adalah himpunan pengetahuan yang kita peroleh dengan mengikuti prosedur-prosedur ilmiah yang dalam hal ini menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan Rasionalis dan pendekatan Empiris.
 Metode ilmiah adalah suatu proses keilmuan untuk memperoleh suatu ilmu pengetahuan yang sistematis dan dapat di pertanggung jawabkan ke ilmiahannya.Dalam menciptakan suatu ilmu pengetahuan harus memenuhi kriteria ilmiah seperti bersifat obyektif,Logis,methodis,dan sistematis.
Dalam metode ilmiah juga memiliki langkah-langkah yang harus di ikuti agar apa yang menjadi hasil penelitian kita dapat dikatakan sebagai suatu ilmu pengetahuan.
B.Saran.
Kami sebagai penulis makalah ini sangat menyadari kalau makalah kami sangat banyak kekurangan,oleh karena itu kami mohon maaf yang sebesar-sebesarnya.disamping itu kami juga mengharapkan ktik dan saran yang bersifat membangun  demi terciptanya makalah kami yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Aly dan Eny Rahma.MKDU Ilmu Alamiah Dasar. (Jakarta :PT.Bumi Aksara. 20011).
Sanapiah Faisal. Format-Format Penelitian Sosial. (Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.2010).
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta : PT.Rineka Cipta).







                                                                                             

MAKALAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN (PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN SOSIAL)



KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Rabb semesta alam atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini  dengan judul “ Pendidikan dan Perubahan Sosial” tepat pada waktunya.
Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rosul Allah Muhammad SAW yang telah membawa kita dari kegelapan kepada cahaya Rabbi, semoga tercurahkan juga kepada keluarga Beliau, sahabat dan somoga safa’at dapat kita terima di akhirat kelak. Amin.
Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dosen dan teman-teman satu team yang  telah mendukung penyelesaian makalah sebagai tugas kuliah. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyajian ini jauh dari tingkat kesempurnaan, maka dari itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini.


DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................
Daftar Isi........................................................................................................
BAB I ENDAHULUAN..............................................................................
A.Latar Belakang...........................................................................................
B.Rumusan Masalah......................................................................................
C.Tujuan........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pendidikan................................................................................................
a)      Pengertian..........................................................................................
b)      Fungsi Pendidikan Terhadap Perubahan Sosial.................................
B.Perubahan Sosial........................................................................................
a)      Pengertian Perubahan Sosial..............................................................
b)      Teori Perubahan Sosial.......................................................................
c)      Faktor-faktor Perubahan Sosial.........................................................
C..Hubungan Pendidikan dengan perubahan Sosial......................................
BAB III PENUTUP......................................................................................
A.Kesimpulan................................................................................................
B.Saran..........................................................................................................
Daftar Pustaka...............................................................................................



BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.
Pendidikan dan perubahan sosial, keduanya saling bertautan satu dengan yang lain. Keduanya saling mempengaruhi, sehingga berdampak luas di masyarakat. Pendidikan adalah lembaga yang dapat dijadikan sebagai agen pembaharu/perubahan sosial dan sekaligus menentukan arah perubahan sosial yang disebut dengan pembangunan masyarakat. Sedangkan perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat setiap kalinya dapat direncanakan dengan arah perubahan yang ingin dicapai. Namun perubahan sosial juga dapat terjadi setiap saat tanpa harus direncanakan terlebih dahulu disebabkan pengaruh budaya dari luar.
Pendidikan sejak dulu sampai sekarang merupakan hal terpenting dalam hidup manusia. Pendidikan memberikan kemajuan pemikiran umat manusia, sehingga taraf hidup mereka meningkat. Dalam perkembangannya dari zaman ke zaman pendidikan berubah menjadi suatu sistem. Suatu sistem pendidikan yang tersusun secara sistematis diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 11 ayat 1, yang menjelaskan bahwa pendidikan dilaksanakan melalui 3 jalur yaitu pendidikan formal, nonformal,dan informal. Ketiga jalur pendidikan ini satu sama lain saling berkait dan membutuhkan untuk melakukan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat kelak.
Pendidikan mempengaruhi masyarakat yang pada akhirnya terjadi perubahan sosial. Perubahan sosial sebagai bentuk inovasi yang berkaiatan dengan seluruh aspek kehidupan manusia yang bertujuan meningkatkan kemakmuran. Bermacam konsep perubahan sosial disodorkan para ahli dalam menganalisis fenomena tersebut yaitu, konsep kemajuan sosial, konsep sosialistik, konsep perubahan siklus, teori sejarah, teori pertikularistik, toeri sosiologi serta sosiologi dan perubahan sosial.
Di masa depan pendidikan dalam prespektif perubahan sosial banyak dikonsepkan oleh sebagian ahli, pendidikan adalah sebagai proses yang dapat mengubah perilaku individu dalam konteks teori perubahan sosial akan mempunyai dampak terjadinya perubahan baik pada tingkat individu sebagai agen maupun tingkat kelembagaan yang mampu mengubah struktur sosial yang ada di masyarakat. Diharapakn pendidikan dalam perubahan sosial dapat menghasilakn generasi yang kritis serta solusif dalam menghadapi permasalahan.

B.Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah Makalah Ini Yaitu:
1.      Apa Makna Pendidikan ?
2.      Apa Fungsi Pendidikan Terhadap Perubahan Sosial ?
3.      Apa Makna Perubahan Sosial ?
4.      Apa Saja Teori Perubahan Sosial ?
5.      Apa Faktor Perubahan Sosial ?
6.      Bagaimana Hubungan Pendidikan Terhadap Perubahan Sosial ?
C.Tujuan Penulisan
Adapun yang Menjadi Tujuan Kami Menulis Makalah Ini Yaitu Agar :
1.      Mengetahui Makna Pendidikan.
2.      Mengetahui Fungsi Pendidikan Terhadap Perubahan Sosial.
3.      Mengetahui Makna Perubahan Sosial.
4.      Mengetahui Teori-teori Tentang Perubahan Sosial.
5.      Mengetahui Faktor-faktor Perubahan Sosial.
6.      Mengetahui Hubungan Pendidikan dengan Perubahan Sosial.


BAB II
PEMBAHASAN
A.Pendidikan.
a)   Pengertian Pendidikan.
Pendidikan adalah usaha sadar yang ditunjukan kepada peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian yang kuat dan utuh serta bermoral tinggi. Secara spesifik, dengan pendidikan peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyrakat, bangsa dan negara. Sehingga dapat tercipta Sumber Daya Manusia yang berkualitas.
         Pendidikan sangat mempengaruhi proses perubahan sosial suatu individu dalam bermasyarakat dan akhirnya pendidikan akan dapat membangun bangsa dan negara di era globalisasi ini.
Dalam UU RI No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 telah ditetapkan bahwa” Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”
b)   Fungsi Pendidikan Terhadap Perubahan Sosial.
Pendidkan memiliki andil besar dalam kehiduapan manusia, oleh sebab itu berikut ini fungsi pendidikan yang berhubungan dengan perubahan sosial di masyarakat, yaitu:
1)      Fungsi pendidikan sebagai perubahan sosial.
Pada fungsi ini pendidikan berperan sebagai pencetak penemu-penemu baru dengan hasil temuan mereka akan mempengaruhi kebudayaan masyarakat sehingga mengakibatkan perubahan sosial yang cukup menyeluruh. Contohnya, penemuan komputer, rice cooker dan lain-lain.
2)      melakukan reproduksi budaya
3)      Fungsi memindahkan nilai-nilai budaya (trasformasi kebudayaan).
Pendidikan dapat dirumuskan sebagai proses kegiatan yang direncanakan untuk memindahkan pengetahuan, sikap, nilai-nilai,serta kemampuan-kemapuan mental lainnya dari satu generasi ke generasi lebih muda, seperti proses interaksi guru dan murid di kelas dan sekolah ataupun di kelompok-kelompok warga belajar serta keluarga.
4)      Fungsi mengembangkan dan memantapkan hubungan-hubungan sosial.
Fungsi ini membentuk peserta didik lebih mengetahui, memahami dan mengerti kelompok-kelompok sosial yang ada di lingkungan sosial mereka. Dalam proses ini yang lebih berperan adalah pendidikan nonformal dan informal, tetapi pendidikan formal juga mempengaruhi sebagai wadah pengembangan secara akademis. Wajarlah kesempatan pendidikan terbuka lebar untuk mendukung keberhasilan pembangunan nasional. Hal ini berarti memperbaiki citra masyarakat dari lingkungan primitif menuju ke masyarakat yang modern dan berpandangan luas terhadap dunianya. Pendidikan membawa masyarakat ke arah perubahan yang menuju ke perbaikan.
Selain beberapa fungsi pendidikan di atas,masih banyak lagi fungsi pendidikan yang lain yang kea rah lebih baik dari sebelum memperoleh pendidikan tentunya.
B.Perubahan Sosial.
a)   Pengertian.
Setiap inovasi merupakan pemanfaatan unsur-unsur budaya yang tidak dapat dipungkiri dan pelanggaran terhadap aspek-aspek status quo budaya. Sejarah mencatat bahwa yang diinginkan bukan sekedar perubhan tetapi lebih pada stabilitas. Masyarakat berusaha memelihara kontinyuitas kehidupan sosial, baik dalam keadaan stabil maupun dalam proses perubahan sosial.
Perubahan sosial adalah perubahan untuk mencapai ketentraman sosial yang stabil. Stabilitas tidak hanya pada kondisi sosial yang ideal, tetapi juga pada kodisi normal.
Berikut ini beberapa definisi Perubahan Sosial menurut beberapa ahli:
Ø  Menurut Zaltman dan Duncan
Sosial adalah pembelajaran kembali individu atau kelompok sebagai reaksi terhadap adanya tuntutan aktivitas dalam situasi yang baru, yang menghasilkan perubahan baik,dalam bentuk dan atau fungsi sistem sosial.
Sistem pendidikan yang maju, sikap menghargai pendapat/ karya milik orang lain, orientasi masa depan, penduduk yang heterogen, serta sistem pelapisan masyarakat yang terbuka. Hal-hal tersebut merupakan faktor pendorong dalam perubahan sosial. Dalam pembahasan ini yang sangat mempengaruhi perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dewasa ini adalah orientasi kehidupan ke masa depan sehingga memajukan sistem pendidikan agar dapat mencetak penemuan-penemuan baru yang akhirnya mampu menggeser tatanan yang berlaku di masyarakat.
Ø  Menurut Prof. Selo Soemardjan.
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga masyarakat di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dimana pola-pola perikehidupan diantara kelompok-kelompok di dalam masyarakat.
Ø  Kingsley Davis .
Perubahan yang terjadi pada suatu struktur dan fungsi masyarakat.
Ø  Gillin
Perubahan sosial sebagai variasi dan cara-cara hidup yang telah diterima, yang disebabkan oleh perubahan geografis, kebudayaan dan penemuan baru dalam masyarakat.
b)   Teori Perubahan Sosial
Ada beberapa teori terkait tentang perubahan sosial ini yaitu :

1)      Teori Siklus
Menurut teori siklus, proses peralihan masyarakat tidak berakhir pada tahap akhir yang sempurna, melainkan berputar kembali ke tahap awal untuk peralihan tahap berikutnya. Pada teori ini, perubahan sosial tidak dapat direncanakan atau diarahkan ke suatu titik tertentu, tetapi berputar-putar menurut pola melingkar. Jadi, perubahan sosial sebagai sesuatu yang berulang-ulang.
2)      Teori Perkembangan
Menurut pendapat teori ini, bahwa perkembangan menuju suatu arah/titik tertentu, yang dimulai dari tahap perkembangan awal menuju tahap perkembangan akhir.Teori ini dibagi menjadi dua yaitu teori Evolusi dan Revolusi.
3)      Teori Unilinier
Teori ini menyatakan bahwa masyarakat berkembang dari tahap sederhana menuju ke arah kompleks dan akhirnya mencapai kesempurnaan.
4)      Teori Universal
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap yang tetap. Karena masyarakat selalu berkembang dari kelompok homogen menuju masyarakat yang heterogen.
c)   Faktor-faktor Perubahan Sosial.
Menurut Prof. Soerjono Soekanto, ada dua penyebab utama terjadinya perubahan sosial, yaitu faktor intern dan ekstern.
1)      Faktor-faktor Internal Perubahan Sosial
a.       Bertambah atau berkurangnya penduduk
Bertambahnya penduduk yang cepat akan menimbulkan perubahan pada struktur dan lembaga kemasyarakatan, misalnya menyangkut sistem hak milik tanah,upah buruh tani dengan uang dan sebagainya. Berkurangnya penduduk sebagai akibat dari migrasi atau bencana alam akan menimbulkan perubahan pembagian kerja, stratifikasi sosial, organisasi sosial.
b.      Penemuan-penemuan baru
c.       Pertentangan di dalam masyarakat
Konflik-konflik yang terjadi dalam masyarakat dapat menyebabkan perubahan sosial. Contoh: konflik antar generasi mengenai adat-istiadat, dapat mengakibatkan mengendornya ikatan tradisional.
2)      Terjadinya pemberontakan atau revolusi di dalam masyarakat
Contohnya, meletusnya revolusi 17 Agustus di Indonesia telah mengakibatkan berbagai macam perubahan
3)      Faktor-faktor Eksternal Perubahan Sosial
a.       Berubahnya lingkungan alam
Contoh: berubahnya daerah hutan di Tembagapura menjadi pusat pertambangan batu bara telah mengubah struktur, ekonomi, dan budaya di daerah itu.
b.      Peperangan dengan bangsa lain
Dalam peperangan, pihak yang kalah mengikuti yang menang.
c.        Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
C.Hubungan Pendidikan dengan Perubahan Sosial.
Adanya pendidikan dapat mempengaruhi perubahan sosial, yang mana perubahan sosial nantinya akan mempunyai fungsi yaitu : melakukan reproduksi budaya, mengembangkan analisis kultural terhadap kelembagaan-kelembagaan tradisional, melakukan perubahan-perubahan atau modifikasi tingkat ekonomi sosial tradisional, dan melakukan perubahan-perubahan yang lebih mendasar terhadap institusi-institusi tradisional yang telah ketinggalan.
Dalam proses perubahan sosial modifikasi yang terjadi seringkali tidak teratur dan tidak menyeluruh, meskipun sendi-sendi yang berubah itu saling berkaitan secara erat, sehingga melahirkan ketimpangan kebudayaan. Dikatakan pula olehnya bahwa cepatnya perubahan teknologi jelas akan membawa dampak luas ke seluruh institusi-institusi masyarakat sehingga munculnya kemiskinan, kejahatan, kriminalitas dan lain sebagainya merupakan dampak negatif yang tidak bisa dicegah.
Untuk itulah pendidikan harus mampu melakukan analisis kebutuhan nilai, pengetahuan dan teknologi yang paling mendesak dapat mengantisipasi kesiapan masyarakat dalam menghadapi perubahan.
Ada dua istilah dalam perubahan sosial, yaitu:
a.       Diferensiasi merupakan suatu keniscayaan yang pasti dilalui oleh sistem sosial dalam mengadaptasikan diri terhadap perubahan-perubahan di lingkungannya, dan
b.      Kemampuan untuk melakukan diferensiasi merupakan sebuah indikator positif mengenai kemampuan suatu sistem dalam menyesuaikan diri sesuai dengan proses-proses perubahan yang terjadi.
Sedangkan alur perkembangan diferensiasi pendidikan dapat diterangkan dalam beberapa poin sebagai berikut:
a.       Pendidikan pada masyarakat sederhana yang belum mengenal tulisan.Dalam kehidupan masyarakatnya mengembangkan pendidikan secara informal yang berfungsi untuk memberikan bekal keterampilan-keterampilan mata pencaharian dan memperkenalkan pola tingkah laku yang sesuai dengan nilai serta norma masyarakat setempat.
b.      Pada tingkatan yang lebih maju, sebagaian proses sosialisasi teridentifikasi keluar dari batas keluarga, diserahkan kepada semua pemuda di masyarakat tentu saja dengan bimbingan para orang tua yang berpengalaman atau berkeahlian.
c.       Dengan berkembangnya diferensiasi di masyarakat itu sendiri, maka meningkat pula upaya seleksi sosial.
d.      Pada tingkatan berikutnya hubungan antara pendidikan dengan masyarakat menjadi kian rumit dan semakin kompleks. Sejalan dengan arus industrialisasi dan kecenderungan diferensiasi sosial, maka spesialisasi peranan menjadi cirri istimewa masyarakat pada tingkatan keempat ini.

DAFTAR PUSTAKA
Muhadjir,Dr. Noeng.Ilmu pendidikan dan perubahan suatu teori pendidikan.( Yogyakarta: Rakesarasin.1993).
Pendidikan dan Masyarakat. (online), (http://pakguruonline.pendidikan.net, diakses tanggal 26 April 2014)
Soekanto, Soerjono. 2004. Sosiologi Suatu Pengantar.( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada).
Tirtarahardjo, Prof.Dr.Umar dan Drs.S.L.La Sulo.Pengantar pendidikan.( Jakarta:Rineka cipta,2005).
Wahyu, Sekar Ramadhania & Hanna Merliandra. Perkembangan Sosial Dan Kebudayaan Indonesia. 2007 (online), (http://www.wikimu.com, diakses tanggal 26 April 2008).